Jurnalmasyarakat.com, Buton- Harapan masyarakat agar pegawai pemerintah daerah kabupaten Buton asal Baubau untuk menetap dan tinggal di Ibukota Pasarwajo kembali disuarakan dalam debat perdana calon bupati dan wakil bupati Buton pada Sabtu malam (2/10/2024).
Hal ini disinggung oleh pasangan nomor urut 5 yakni Bere Ali-Sumarlin saat melemparkan pertanyaan kepada pasangan nomor urut 4 Basiran-Rafiun, kemudian ditanggapi pasangan nomor urut 1 Syaraswati-Rasyid Mangura.
Pasangan Berlian melalui calon bupatinya Bere Ali menanyakan kebijakan pemindahan pegawai di masa pemerintahan Basiran saat masih menjabat Penjabat (Pj) Bupati Buton, menurutnya sampai saat ini belum diwujudkan.
Menjawab hal itu, Basiran mengaku pegawai asal Baubau menetap di Pasarwajo pernah dilaksanakan saat ia masih menjabat Penjabat Bupati Buton selama satu tahun periode 2022-2023 bahkan dibuatkan pakta integritas untuk semua pegawai.
Menurutnya, meski kebijakan tersebut terbilang singkat, namun terbukti perekonomian masyarakat tumbuh dengan cepat. “Pegawai tinggal di Pasarwajo memberikan dampak ekonomi masyarakat tumbuh dengan secepatnya, penjual tuli-tuli, penjual sanggara, semuanya (ASN) dari Baubau mereka belum makan sampai disini mereka makan dan penjual-penjual di takawa juga laku sehingga ekonomi rakyat itu tumbuh,” ujarnya.
Sayangnya kata dia, apa yang sudah ia lakukan tersebut tidak dilanjutkan oleh Penjabat setelahnya, yang semestinya dalam penyelenggaraan pemerintahan harus ada konsistensi untuk melanjutkan apa yang sudah dilakukan pejabat sebelumnya kalau itu memang dianggap baik.
Untuk itu, ia mengingatkan masyarakat bahwa pasangan Barakah merupakan pilihan yang tepat pada Pilkada tahun ini. Sebab, Pasangan ini komitmen agar pegawai asal Baubau menetap di Ibukota Kabupaten Buton, tentunya dengan menyiapkan perumahan serta memberikan tunjangan guna meningkatkan kesejahteraan pegawai.
“Waktu itu saya Pj hanya satu tahun bisa menggerakkan ekonomi masyarakat ibukota Pasarwajo, Pasarwajo ramai, kantor takawa ramai, tidak ada yang berani pulang kalau berani pulang saya berikan sanksi dan saat itu saya naikan TPP lebih tinggi,” jelasnya.
Demikian juga diungkapkan pasangan Syara, soal pemindahan pegawai Pemkab Buton asal Baubau di Pasarwajo Syaraswati sependapat dengan pasangan nomor urut 4. Namun yang perlu diperhatikan adalah kesejahteraan para pegawai salah satunya melalui pemberian TPP.
“Kita harus pikirkan juga bagaimana penghasilan dari ASN itu kalau kita pindahkan kesini (Pasarwajo), sebab kasian mereka yang dari Baubau ke Pasarwajo tanpa ada anggaran setengah mati, jadi bagaimana kita berusaha untuk memberikan TPP, kita harus utamakan untuk kesejahteraan pegawai,” ujarnya.
Sementara itu pasangan nomor urut 5 juga sependapat untuk memindahkan pegawai asal Baubau di Pasarwajo, kendati begitu yang menjadi fokus perhatian paling utama adalah meningkatkan perekonomian kabupaten Buton terlebih dahulu.
“Sebenarnya kata kuncinya adalah perbaiki ekonomi. Ini bukan persoalan pegawai, yang menjadi persoalan pegawai ini punya keluarga kira-kira dia mau datang disini mau berinvestasi untuk apa,” kata calon wakil bupati nomor urut 5, Sumarlin.
Sumarlin juga mengungkapkan pasangan Berlian komitmen untuk mendorong laju perekonomian daerah dan menargetkan pendapatan asli daerah tertinggi di kepulauan Buton. Sehingga menjadikan kabupaten Buton khususnya Pasarwajo bukan hanya sebagai tempat pindah bagi para ASN, melainkan sebagai tujuan kerja bagi mereka.
“Jadi alangkah penting bukan hal-hal kecil saja kita pikirkan tapi hal-hal yang lebih general mereka mau pindah apabila ada hiburan, ada investasi, harga NJOP juga bisa meningkat sehingga pertumbuhan ekonomi sangat dibutuhkan dan harus ditingkatkan,” pungkasnya.
Penulis : Rin