KENDARI, JM- Perebutan tiket untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra 2024 semakin menarik. Terbaru, Pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka (ASR) – Hugua mengklaim bakal merebut rekomendasi dukungan PAN dari Ruksamin – Abdurrahman Saleh.
Dilansir dari matalokal.com, klaim itu bukan isapan jempol belaka. Sebab, ASR-Hugua sudah memasukkan PAN sebagai salah satu partai pengusung di Pilgub Sultra dalam pamflet bergambar keduanya. Pamflet tersebut disebar oleh sejumlah Tim Pemenangan ASR-Hugua di beberapa platform media sosial, salah satunya di grup-grup whatsApp.
Salah satu Tim ASR-Hugua yang enggan disebutkan namanya mengatakan, rekomendasi B1 KWK dari PAN akan diberikan pada pekan depan. “Tunggu minggu depan (menerima) rekomendasi B1 KWK dari PAN (Partai Amanat Nasional),” kata tim ASR-Hugua.
Senada dengan itu, salah seorang tim Media Center ASR Gusti mengaku, PAN akan bersama-sama dengan pasangan ASR-Hugua dalam Pilgub Sultra 2024.
Bahkan, ia juga membenarkan PAN akan memberikan rekomendasi B1 KWK kepada ASR-Hugua. “Iya (benar B1 KWK dari PAN akan diberikan ke ASR-Hugua). Insyaallah,” tegasnya.
Wakil Ketua DPW PAN Sultra, Sukarman menyebut belum mengetahui kabar pengambilalihan rekomendasi PAN dari Ruksamin-ARS. Menurut dia, hingga kini, rekomendasi PAN kepada Ruksamin-ARS belum berubah.
“Saya belum tahu (rekomendasi PAN bakal ke ASR-Hugua). Selama ini yang saya tahu rekomendasi gubernur itu ke pak Ruksamin. Belum tahu kalau ada update perkembangan terbaru,” katanya via WhatsApp, pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Saat ini, pasangan ASR-Hugua telah mengantongi dukungan dalam bentuk surat tugas dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang memiliki 3 kursi, Gerindra 5 kursi dan Hanura 1 kursi.
Jika PAN memberikan rekomendasi B1 KWK kepada ASR-Hugua, maka pasangan ini didukung 12 kursi partai di DPRD Sultra. Sebab, PAN memiliki 3 kursi hasil Pileg 2024. Jumlah itu sudah memenuhi syarat minimal 9 kursi untuk maju ke kontestasi Pilgub Sultra.
Sementara itu, di pihak Ruksamin-ARS, PBB yang memiliki 4 kursi menjadi satu-satunya partai pendukung. Secara syarat, pasangan ini tak bisa berlaga ke Pilgub Sultra 2024.
Pengamat Politik Sulawesi Tenggara, Naslim Sarlito mengatakan, saling klaim dukungan partai politik merupakan hal yang lumrah, terlebih rekomendasi belum final.
“Kalau cuma mengklaim, kita juga bisa mengklaim, tapi yang masalah ini apakah rekomendasi itu mengerucut pada B1 persetujuan parpol,” ujar Naslim Sarlito saat dihubungi via telepon.
Menurut dia, saling klaim dukungan juga merupakan dinamika politik dalam kontestasi lima tahunan.
Apalagi, bagi Direktur lembaga survei The Haluoleo Institute (THI) ini, dinamika politik Pilgub Sultra dan Pilwakot Kendari 2024 sulit diprediksi, lantaran berbeda dengan pilkada sebelumnya.
Sebab, kader pun tak didukung partai politiknya sendiri, seperti kasus Abdul Rasak dengan PPP yang malah merekomendasikan Aksan Jaya Putra di Pilwalkot Kendari.
Naslim melihat terjadi anomali politik dalam pengambilan keputusan partai. Karena di satu sisi dukungan diberikan kepada kandidat tak jauh dari hasil Pileg 2024. Namun di sisi berbeda, terkadang survei menjadi rujukan utama.
“Artinya situasi yang saat ini sulit diprediksi menghinggapi semua partai. Karena survei itu menjadi satu bagian untuk membuat sebuah keputusan, bahkan kadang-kadang survei itu diabaikan,” jelas Naslim.
Meski begitu, menurut Naslim, ada dua hal yang mempengaruhi dukungan partai politik, yakni komitmen para kandidat dan jejaring dengan orang dekat pimpinan partai.
Jika PAN benar-benar memberikan rekomendasi B1 KWK kepada ASR-Hugua, Naslim memprediksi, Ruksamin dipastikan game over dari kontestasi Pilgub Sultra 2024.
“Dengan merujuk fakta dokumen surat tugas, hampir bisa kita bilang, Ruksamin-ARS sudah tidak bisa berlayar. Memang ada klaim kubu sebelah pekan depan akan ada perubahan, tapi kita harus berdasarkan apa yang kita lihat,” tandasnya.*