BUTON, JM- Penjabat (Pj) Bupati Buton, La Haruna menyebutkan sejumlah capaian pembangunan Pemerintah Kabupaten Buton di rapat Paripurna HUT Ke- 79 Kemerdekaan RI pada Jumat (16/8) di Kantor DPRD Buton.
Pj Bupati Buton sangat mengapresiasi capaian pembangunan yang telah diraih oleh Pemerintah Kabupaten Buton dalam memberikan wajah, dan warna pembangunan di kabupaten Buton.
“Saya yakin bahwa Pemerintah kabupaten Buton telah berupaya memberikan yang terbaik ditengah keterbatasan anggaran, tentunya dengan dukungan yang baik dari DPRD, Forkopimda, dan seluruh masyarakat kabupaten Buton,” katanya.
Pj Bupati menyebutkan beberapa capaian penting Pembangunan Kabupaten Buton yang telah diraih antara lain capaian dalam hal kolaborasi pengentasan kemiskinan ekstrim sesuai dengan instruksi presiden momor 4 tahun 2022, Kabupaten Buton pada tahun 2024 turun sebesar 1,75 %, dimana tahun 2023 besaran kemiskinan ekstrim pada posisi 0,85% dan 0,35% pada tahun 2024.
Capaian ini menempatkan Kabupaten Buton sebagai Kabupaten dengan Progresifitas kinerja penurunan angka kemiskinan ekstrim terbaik pertama di Sulawesi Tenggara dimana pada tahun 2023 berada pada posisi kedua setelah kota Kendari.
“Namun, hal yang menjadi perhatian kita bersama adalah persoalan kemiskinan. Dimana persentase penduduk miskin pada bulan maret 2023 mengalami peningkatan 0,1% dibandingkan kondisi pada bulan maret 2022,” ujarnya.
Selain itu, indikator inflasi menjadi indikator yang terus diupayakan kestabilannya untuk menjaga daya beli masyarakat. Utamanya stabilitas harga beberapa bahan kebutuhan pokok terus ditekan melalui pasar murah peningkatan ketersediaan komoditaas utama masyarakat dan pemberian subsidi harga kebutuhan bahan pokok sehingga indeks perkembangan harga terkendali untuk semua komoditas.
Kemudian, pembangunan Sumberdaya Manusia (SDM) merupakan bidang yang sangat strategis bagi kemajuan sebuah daerah terutama dalam peningkatan daya saing daerah. Oleh karena itulah maka pembangunan SDM menjadi salah satu prioritas utama dalam kebijakan pembangunan daerah yang di realisasikan dalam berbagai sektor pembangunan yang meliputi sektor pendidikan, sektor kesehatan dan sektor keagamaan.
“Dampak perhatian kita pada ketiga sektor Pembangunan tersebut menunjukan Indeks pembangunan manusia terus meningkat setiap tahunnya. Indeks Pembangunan Manusia saat ini mencapai angka 68,12%, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 67,23%. Peningkatan ini seiring semakin baiknya layanan dan kebijakan pada sector tersebut,” jelasnya.
Selanjutnya, perbaikan kebijakan pada sektor kesehatan diantaranya capaian UHC pada pembiayaan layanan kesehatan dan peningkatan sarana prasarana kesehatan berdampak pada semakin baiknya kualitas kesehatan yang ditandai dengan semakin baiknya Angka Harapan Hidup (AHH) yang meningkat setiap tahunnya. Angka Harapan Hidup Kabupaten Buton saat ini 68,46% meningkat 0,07 poin dari tahun sebelumnya sebesar 68,39%.
“Atas hasil tersebut masih akan kita tingkatkan dan kedepan semua hal yang dapat mendukung peningkatan pada sektor pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat tersebut akan terus ditingkatkan guna mencapai hasil yang maksimal,” ujarnya.
Perhatian yang serius juga terhadap pembangunan mental spiritual melalui pembangunan dibidang keagamaan sebagai prasyarat utama pembentukan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dukungan pembangunan rumah ibadah, kegiatan-kegiatan religius juga dilaksanakan guna menghasilkan generasi-generasi yang berakhlak mulia.
“Namun dibalik beberapa kemajuan tersebut kitapun menyadari bahwa pada bidang peningkatan kualitas SDM masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan diantaranya isu stunting,” sambungnya.
Capaian stunting saat ini di Kabupaten Buton 16,79 (berdasar EPPGM) dan 32,6% berdasar SGI. “Ini menjadi tenggung jawab kita bersama untuk menekan pertumbuhan stunting hingga mencapai target yang ditetapkan,” katanya.
Masih lanjut Pj Bupati, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan konektivitas antar wilayah dalam rangka meningkatkan arus barang dan jasa dari sektor produksi ke pasar maka kebijakan yang dilakukan adalah dengan memberikan perhatian pada pembangunan infrastruktur.
Pembangunan Infrastruktur yang kita lakukan selama ini yaitu dengan memberikan perhatian pada pembangunan infrastruktur jalan, irigasi, jembatar, tenaga listrik, dan memberikan fasilitasi pada pembangunan telekomonikasi. Guna mendukung agenda besar tersebut terus diupayakan salah satunya melalui dukungan pembangunan infrastruktur jalan pada wilayah kawasan strategis.
Pembangunan Infrastruktur pada berbagai wilayah juga dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangan antar wilayah. demikian Pembangunan tentunya membutuhkan Namun infrastruktur dukungan penganggaran yang cukup besar. Kondisi demikian dimanfaatkan seoptimal mungkin agar hasil yang didapat bisa maksimal.
Dukungan pembiayaan dari Dana Desa terhadap Pembangunan infrastruktur juga memberi dampak dengan semakin baiknya kondisi infrastruktur di daerah.
Dalam rangka membangun melalui upaya pemanfaatan potensi Sumberdaya Alam maka pembangunan juga diarahkan pada sector-sektor pertanian dan kelautan. Pembangunan pada sektor pertanian di tahun 2024 diantaranya dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian untuk mendukung ketahanan pangan daerah terus ditingkatkan. Semua dimaksudkan agar peningkatan produksi pada sektor tersebut yang dapat mendukung produk domestic regional bruto kabupaten Buton
Pada sektor kelautan, pemerintah juga mendorong pemanfaatan potensi perikanan hayat) melalui upaya mendorong pengelolaan secara terpadu. Berbegal upaye dilakukan diantaranya koordinasi dengan kementrian terkait dan Badan set Kelautan dan Perikanan. Dukungan pada sektor perikanan kelautan berdampak pada peningkatan produksi perikanan tangkap setiap tahunnya.
Selain itu, Pemanfaatan potensi aspal juga terus kita upayakan dengan berbagai strategi. Sosialisasi dan Kerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Tehnologi dalam rangka penyiapan lahirnya kebijakan yang mendukung pemanfaatan aspal secara nasional dengan dukungan tehnologi yang tepat. Langkah ini tentunya dilaksanakan agar aspal dapat menjadi lokomotif pembangunan di Kabupaten Buton.
Ia mengungkapkan pembangunan daerah, tidak hanya berorientasi kepada fisik dan ekonomi semata akan tetapi pembangunan pada bidang keagamaan dan kebudayaan terus mendapat perhatian yang tinggi dalam kerangka kebijakan pembangunan daerah.
Kekayaan budaya dan kearifan lokal harus dikelolah sebagai kekuatan pembangunan dengan menggali, melestarikan dan mempromosikan budaya-budaya lokal yang kita miliki baik dalam konteks regional, nasional maupun internasional. Festival Teluk dan partisipasi dalam even Budaya merupakan wujud konsistensi pemerintah daerah dalam melestarikan budaya di jazirah Buton.
“Dan hasil yang dicapai dari ikhtiar ini, selain kemajuan di bidang fisik, juga semakin terbinanya persaudaraan dan kerukunan hidup di tengah masyarakat kita yang heterogen, dan kedewasaan dalam berdemokrasi. Ini bisa terlihat dari tetap kondusifnya situasi Buton selama ini meski di tengah hiruk pikuk berbagai kegiatan politik yang berpotensi mengakibatkan instabilitas keamanan,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Buton juga menunjukan Konsistensi dalam Pengelolaan Keuangan Daerah dan untuk Kesepuluh kalinya secara berturut turut sejak Tahun 2014 Kabupaten Buton kembali mendapat predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian.
“Keberhasilan semua ini juga tidak terlepas dari peran kita semua. Demikian pula dengan Capaian Kinerja Pemerintahan daerah dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) yang dievaluasi oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Kabupaten Buton akan terus kita tingkatkan,” katanya.
Melalui momentum HUT Kemerdekaan RI ke- 79 ini juga Pj Bupati Buton berharap prestasi yang telah diukir tersebut tidaklah membuat kita berpuas diri. Sebab, banyak tantangan yang masih harus mendapat perhatian yang serius oleh semua yang ada di daerah ini. (rin)