BUTON, JM- Penjabat (Pj) Bupati Buton, Drs. Basiran, M.Si punya cara baru untuk menyerap berbagai problem serta persoalan warga. Ini merupakan sebuah forum bincang-bincang yang digagas kepala daerah tersebut untuk menangkap aspirasi warganya.
Forum ini dinamakan “Ngopi Wa Engran” akronim dari Ngobrol Pagi Warga Bareng Basiran. Kegiatan ini guna mendekatkan antara Pemerintah dan masyarakat. Sekaligus menjadi wadah menyalurkan aspirasi warga untuk membangun Buton yang lebih baik ke depan dalam bingkai “Buton Selalu di hati”.
Ngopi Wa Engran dimulai perdana pada Jumat (9/9/2022) pagi bertempat di Panggung Utama Alun-Alun Takawa, Pasarwajo. Banyak permasalahan yang menjadi keluhan dan masukan masyarakat kepada pemda. Diantaranya adalah permasalahan sampah di Pasarwajo sebagai Ibukota Kabupaten Buton, lampu penerangan jalan.
Kemudian, pemasaran hasil tangkapan nelayan, ketersediaan Solar bagi nelayan, penagihan pajak, retribusi sampah, pendataan BPJS, bantuan sosial hingga permohonan tambahan insentif bagi para Ketua RW di ibukota Pasarwajo guna memaksimalkan kinerja.
Menyikapi keluhan warga terkait pengangkutan sampah, Pj Bupati mengatakan solusinya harus ada penambahan armada pengangkut sampah dan regulasi kewenangan penanganan sampah di daerah ini sehingga terwujud kerja sama yang baik antara semua elemen terkait.
“Sampah sebenarnya bisa diatasi dengan kerja sama yang baik antara semua elemen. Penambahan armada pengangkutan sampah, pengadaan roda tiga menjadi solusi sampah yang menumpuk sehingga diangkut dari lingkungan ke lingkungan, lalu disimpan di tempat penampungan sementara sebelum diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah. Di bagi tugasnya, apa peran Pemerintah Kabupaten, kecamatan, kelurahan dan RW nya,” katanya.
“Untuk itu perlu dibuatkan Peraturan Bupati tentang kewenangan penanganan sampah di Kabupaten Buton. Sambil menunggu Perbup bisa diawali dengan surat edaran. Sehingga manajemen sampah ini lebih efektif. Libatkan pula karang taruna, Remaja Mesjid hingga LSM. Selain itu, Bank Sampah bisa dimanfaatkan,” sambungnya.
Lebih lanjut, mantan Asisten 1 Sekda Sultra juga mengatakan salah satu permasalahan sampah di dunia adalah masih banyaknya sampah yang dibuang ke pantai dan ke laut. Menurutnya, sosialisasi melalui baliho tentang larangan membuang sampah di laut hingga penerapan sanksi denda adat bisa menjadi solusi.
“Penghasil sampah plastik di dunia, Indonesia nomor dua setelah China. Ini sangat mengancam biota laut. Minimal Pak Kadis dibuatkan baliho dan sanksi denda adat agar tidak ada lagi yang membuang sampah di laut. Kesadaran warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan laut harus terus ditumbuhkan,” jelas mantan Camat Betoambari ini.
Pantauan di lapangan, masyarakat sangat antusias dalam acara Ngopi Wa Engran yang dipandu langsung Sekda Buton tersebut. Mereka dapat bertatap muka langsung dengan Pj. Bupati. Bahkan dapat berbicara bebas mengeluarkan uneg-uneg tentang permasalahan yang mereka hadapi.
Pj. Bupati Buton bersama perangkat pemerintahan duduk di bawah, sedangkan masyarakat duduk di atas tribun. “Kami sengaja duduk di bawah. Masyarakat duduk di atas. Begitulah. Karena kami pemerintah bertugas melayani bapak dan ibu,” kata Pj. Bupati mengawali Ngopi Bareng yang disambut tepuk tangan masyarakat.
Semua permasalahan yang diajukan masyarakat oleh Pj. Bupati langsung dijawab langsung secara teknis oleh dinas yang bersangkutan. “Kami tidak berjanji. Tapi berusaha. Bantu dan doakan kami akan tetap Amanah dan sehat dalam mengemban tugas ini. Meski hanya setahun ditugaskan oleh Gubenur Sultra namun sebagai orang Buton, selaku Pj. Bupati akan terus berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi negeri ini. Paling tidak pengabdian ini adalah ladang pahala dan menjadi amal ibadah bagi kami bersama perangkat daerah,” pungkasnya.
Turut hadir pada giat ini beberapa anggota DPRD Kabupaten Buton, Sekretaris Daerah, Para Asisten, Staf Ahli, kepala OPD, camat, lurah/ kepala desa serta puluhan warga dari berbagai elemen di Ibukota Pasarwajo. “Ngopi Wa Engran” akan rutin dilaksanakan setiap hari Jum’at pukul 08.00 – 10.00 WITA di Panggung Utama Alun-Alun Takawa. (adv)