BUTON, JM- Kabupaten Buton punya Sekretaris Daerah (Sekda) defenitif. Dia adalah Asnawi Jamaluddin yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Sosial.
Asnawi Jamaluddin menggantikan Sekda Buton sebelumnya, Zilfar Djafar yang telah memasuki masa pensiun tepat 1 Agustus 2022.
Bupati Buton, La Bakry melantik secara resmi Asnawi Jamaluddin sebagai Sekda Buton bertempat di Aula Rujab Bupati Buton pada Senin (01/08/2022).
Pelantikan tersebut sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan (SK) Bupati Buton Nomor 282 Tahun 2022 tentang Pengangkatan Pejabat dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekda Kabupaten Buton.
La Bakry mengatakan, pelantikan Sekda tersebut sudah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Telah melalui tahapan seleksi, lalu mendapat rekomendasi Komisi Apartur Sipil Negara (KASN) dan ditetapkan sebagai Sekda berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sultra.
Melalui kesempatan ini juga, Bupati menyampaikan sejumlah program pemerintah daerah yang tertuang dalam visi misi Bupati Buton sejak periode 2012-2017 dan 2017- 2022.
Seperti tahun 2022 ini, Kabupaten Buton mendapatkan Opini WTP 9 kali berturut-turut. Prestasi tersebut merupakan rekor baru berkat kerja keras jajarannya dari tahun 2012 sejak dirinya menjadi wakil Bupati Buton hingga menjadi Bupati.
Prestasi itu juga tak lepas dari program pelaksanaan visi misi dari Bupati dan Wakil Bupati sejak periode 2012-2017 dan 2017- 2022 yang terimplementasi dengan baik ditengah keterbatasan anggaran.
“Tentu dengan dengan segala macam kekurangan apalagi keterbatasan anggaran, belum lagi dua tahun berturut-turut ini dilanda pandemi kita tidak bisa berbuat banyak karena semua serba recofusing, sehingga banyak agenda-agenda terpaksa tertunda,” pungkasnya.
“Kemudian dengan keterbatasan pendapatan daerah terus berusaha keras mewujudkan sedikit-demi sedikit apa yang menjadi cita-cita pemerintah daerah dan masyarakat. Dengan segala kekurangan Alhamdulillah Buton hari ini sudah bisa kita lihat, meskipun masih banyak yang kita benahi dan perbaiki terutama disekitaran ibukota,” tambahnya.
Lebih lanjut Bupati menjelaskan bahwa konsep awal pembangunan Pemerintah Daerah dimulai dari pinggiran, terkahir baru masuk ke jantung ibukota. Sebab, daerah pinggiran relatif masih tertinggal dari segi infrastruktur wilayah, perekonomian dan sebagainya.
Mengenai penataan Ibukota yang belum terselesaikan, Bupati meminta Sekda Asnawi Jamaluddin agar mendiskusikan hal tersebut dengan Penjabat Bupati yang akan menggantikan dirinya pada saat masa jabatannya sebagai Bupati berakhir 24 Agustus 2022 mendatang.
“Pak sekda nanti didiskusikan dengan PJ dan seluruh jajaran agar tahun yang akan datang kita sudah bisa fokus pembenahan ibukota seperti pembangunan trotoar, drainase, lampu jalan dan sebagainya sehingga kota ini memperlihatkan sebuah kota kecil seperti yang diimpikan kita semua,” pintanya.
Bupati juga menyampaikan salah satu program yang terus diperjuangkan sampai saat ini yakni pemanfaatan aspal Buton yang belum bisa mengangkat perekonomian masyarakat dan daerah. Sebagai Bupati, ia sudah mengirim surat ke Presiden Jokowi belum lama ini, bahwa dibutuhkan sebuah kebijakan atau instruksi presiden untuk mendorong investor dan mendorong pemakaian aspal Buton secara nasional.
“Sehingga membantu dan mengangkat perekonomian daerah dan masyarakat Buton,” ujarnya. (adv)