BUTON, JM- Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara meluncurkan inovasi wisata dalam bentuk aplikasi. Inovasi tersebut dinamakan “Si Mas Desa” (Aplikasi Masuk Destinasi Wisata).
“Si Mas Desa” di launching langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buton, Asnawi Jamaluddin didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buton, Rusdi Nudi. Bertempat di Dive Center Pasarwajo, Jumat (28/10/2022).
Si Mas Desa merupakan layanan digitalisasi dalam bentuk Karcis retribusi Barcode. Tujuannya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Buton dan memudahkan pelaporan PAD di sektor Pariwisata yang terintegrasi langsung dengan dinas-dinas lain seperti Bapenda, Bapeda, Inspektorat, dan BPKAD.
Sekda Buton Asnawi Jamaludin S.Pd M.Si mengapresiasi terobosan yang dibuat Dinas Pariwisata Kabupaten Buton hal tersebut dinilainya dapat menghindari kebocoran dalam pengelolaan pada sektor retribusi destinasi wisata.
“Terima kasih ini sebenarnya suatu inovasi baru buat Kabupaten Buton. Setiap masuk ke tempat wisata tinggal scan, nah ini sebenarnya lebih akuntabel dan mungkin menghindari kebocoran anggaran, jadi saya apresiasi dan salut dengan inovasi ini,”beber Sekda.
Dia berharap penerapan Si Mas Desa jangan hanya sekedar saat pelatihan, tapi Si Mas Desa ini bisa berkesinambungan karena ada tujuan jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
“Jadi jangan hanya karena untuk kebutuhan diklat, Si Mas Desa ini berhenti di situ. Mudah-mudahan selamanya ada di setiap destinasi wisata sehingga PAD meningkat, terukur, akuntabel dan manfaatnya juga buat percepatan PAD,”imbuhnya lagi.
Kata dia jika terlaksana berkesinambungan maka kedepannya ada pengadaan fasilitas yang harus disiapkan minimal untuk alat screen-shoot nya. Bahkan di setiap desa harus ada petugas yang menangani itu.
“Ini Inovasi dan terobosan yang perlu diapresiasi terima kasih khusus kepada Ibu Fatmawati, hari ini baru di launching. ini perlu diberikan dukungan sehingga kedepannya tetap digunakan, kedepan masalah teknologi tidak bisa lagi kita hindari apalagi sekarang belanja sudah banyak orang tidak pakai uang lagi tapi pakai kartu tinggal gesek,”bebernya.
Ditempat yang sama, Kadis Pariwisata Buton, Rusdi Nudi Kadis Pariwisata Buton Rusdi Nudi menyampaikan Si Mas Desa merupakan aksi perubahan yang digagas Kabid Dispar Buton Wa Ode Fatmawati S.T.Par MM.Par manfaatnya untuk pemanfaatan dan peningkatan PAD melalui karcis barcode yang disiapkan.
“Dengan aplikasi ini nantinya saat satu kali scan datanya langsung masuk di Dispenda, keuangan, Bappeda dan inspektorat jadi lebih akuntabel sehingga di akhir tahun saat pemeriksaan BPK tidak kewalahan lagi,”ujarnya.
Dijelaskannya aplikasi masuk destinasi wisata adalah karcis retribusi langsung barcode untuk digunakan pada setiap destinasi wisata yang akan memudahkan menghitung PAD yang digunakan pada beberapa destinasi wisata di Buton.
Sementara itu, Wa Ode Fatmawati mengatakan melalui aplikasi Si Mas Desa akan diketahui laporan pengunjung masuk, jumlah uang yang masuk pasalnya akan terscan langsung secara otomatis.
“Aplikasi ini untuk sementara ini kita uji coba launching di dive center, yang selanjutnya di kali Topa dan Air Terjun Kohau-hauna,”ujarnya.
Kata dia ketiga destinasi tersebut yang menjadi prioritas di Kabupaten Buton dengan adanya aplikasi ini akan diketahui jumlah pengunjung dan langsung terintegrasi ke Dispenda, inspektorat, Bappeda dan Badan Keuangan Daerah.
“Misalkan ada pengunjung yang masuk secara otomatis ada laporannya, berapa jumlah wisatawan dan berapa jumlah banyak pendapatan yang didapatkan,” bebernya.
Ia berharap Si Mas Desa dapat bermanfaat bagi pemerintahan daerah khusus Dinas Pariwisata Kabupaten Buton untuk tertibnya sistem pengelolaan retribusi di Kabupaten Buton. (adm)