BUTON, JM- Usai mengunjungi Wabula dan Wolowa sehari sebelumnya, Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Buton menyambangi pengrajin dan pelaku UMKM di 4 kecamatan lainnya di Kabupaten Buton, Selasa 7 Februari 2023. Kecamatan yang dikunjungi Dekranasda Buton tersebut yakni Kecamatan Siotapina, Lasalimu Selatan, Lasalimu dan Kapontori.
Kunjungan dimulai di Kecamatan Siotapina di Desa Sampuabalo, rumah produksi olahan hasil perikanan “Ingkita” binaan Dinas Perindustrian Kabupaten Buton. Ketua Dekranasda Kabupaten Buton, Ny. Deisy Natalia Rompas Basiran, SH berbincang langsung dengan kelompok ibu-ibu yang memproduksi olahan ikan. Ketua Dekranasda berdiskusi para pengrajin untuk mengetahui seputar permasalahan yang dihadapi dalam rangka upaya meningkatkan produksi dan kesejahteraannya.
Lokasi kedua yang dikunjungi di Kec. Siotapina yaitu Desa Manuru, tempat produksi olahan keripik Aqil Aqila. Aneka produknya antara lain keripik pisang gulung, keripik wortel, keripik kelapa muda, kue kering dan kacang telur. Dalam kunjungan tersebut Ny. Deisy Natalia Rompas Basiran, S.H. turut mendengar aspirasi para pelaku IKM secara langsung.
Lokasi ketiga yang dikunjungi yatitu Kecamatan Lasalimu Selatan, Desa Wajah Jaya, lokasi pengrajin anyaman bambu dan rotan serta pengrajin aneka ukiran kayu. Di tempat ini Ny. Deisy Natalia Rompas Basiran, SH menyaksikan proses pembuatan kerajinan anyaman “Nyiru” atau tapisan beras yang dilakukan masih secara manual. Selanjutnya ke Desa Mopaano yang merupakan lokasi pengrajin peralatan rumah tangga dari olahan batang pohon kelapa. Hasilnya berupa produk ulekan, gelas dan lain sebagainya.
Perjalanan dilanjutkan ke Kecamatan Lasalimu, tepatnya di Desa Sribatara yang membuat kerajinan rajutan dari kain wol dan bunga meja terbuat dari kain flanel. Selanjutnya di Desa Wagari lokasi kerajinan bunga yang terbuat dari kantung plastik/ kresek.
Ny. Deisy sangat mengapresiasi kreatifitas para pengrajin. Hasil kreasi bunga ibu-ibu dibuat dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi produk yang bermutu. Inovasi yang terbilang unik dan membawa misi positif menjaga lingkungan dari sampah plastik yang sulit terurai.
Terakhir perjalanan Rombongan Dekranasda berlanjut ke Kecamatan Kapontori, tepatnya di Desa Todanga yang memproduksi anyaman Nentu. Ini merupakan kelompok pengrajin binaan Dekranasda Kabupaten Buton.
Disela-sela kunjungan tersebut, istri dari Pj. Bupati Buton ini menyampaikan permasalahan dari pengrajin/ pelaku IKM di 4 kecamatan ini, selain modal dan pemasaran adalah masih cukup banyak yang belum legal atau belum terbentuk kelompok usaha sehingga mudah mendapatkan bantuan dari OPD terkait.
“Dari kunjungan di 4 kecamatan, mayoritas pengrajin masih melakukan usahanya secara individu. Jadi perlu ada pembentukan kelompok usaha kerajinan yang menjadi wadah mereka agar legal sehingga mendapatkan bantuan dari pemerintah, ” katanya.
Selain itu juga kata Ny Deisy para pengrajin itu membutuhkan bantuan peralatan untuk meningkatkan hasil produksinya.
Ketua Dekranasda berharap dari kunjungan ini, kerajinan yang ada dapat terus berkembang dan dilestarikan oleh masyarakat setempat dengan lebih meningkatkan inovasinya. Sehingga memiliki nilai jual yang lebih baik dan kesejahteraan para pengrajin pun dapat meningkat.
“Harapannya kedepan para pengrajin dengan kerajinannya dapat terus berkembang dan berinovasi untuk peningkatan nilai jualnya sehingga meningkatkan kesejahteraan pengrajin dan keluarganya,” ungkapnya.
Turut mendampingi Camat setempat, Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan, Sekretaris Dekranasda Buton, Usman Samara, S.IP., M.Si., Wakil Sekretaris Dekranasda Wa Ode Hardiana Astri, S.IP dan Kepala Desa setempat.
Rencananya beberapa hari ke depan, giliran Pasarwajo, Ibukota Kabupaten Buton yang akan dikunjungi oleh Pengurus Dekranasda. (Adv)