JAKARTA.JM- Jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci bertambah lima orang pada Jumat (15/7/2022). Dengan penambahan ini, total jemaah haji meninggal dunia hingga saat ini sebanyak 52 orang.
Hal itu disampaikan oleh Plh Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI) Kementerian Agama (Kemenag), Wawan Djunaedi melalui Konferensi Pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Jumat (15/7).
Selain itu, Wawan menyebutkan data jemaah sakit yang dirawat hingga saat ini sebanyak 107 orang, dengan rincian 28 orang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS), dan 79 lainnya dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.
Wawan menyampaikan total ada tujuh kelompok terbang (kloter) yang akan akan diberangkatkan dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah menuju Tanah Air pada hari pertama fase pemulangan.
“Mulai hari ini, secara bertahap jemaah haji Indonesia tiba di tanah air. Mereka tergabung dalam tujuh Kelompok Terbang (Kloter) yang akan mendarat di empat Debarkasi,” katanya.
Tujuh kloter tersebut, terdiri atas dua kloter menuju Debarkasi Solo (SOC) dengan jumlah jemaah 714 orang. Satu kloter menuju Debarkasi Padang (PDG) dengan 393 jemaah. Dua kloter ke Debarkasi Jakarta – Bekasi (JKS) dengan 818 jemaah.
“Sebanyak dua kloter menuju Debarkasi Jakarta – Pondokgede (JKG) dengan 780 orang jemaah. Jadi, total sebanyak 2.705 jemaah,” terang Wawan.
Wawan menjelaskan bahwa Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan terus melakukan pemantauan kesehatan kepada setiap jemaah yang tiba di tanah air, dengan melakukan pengecekan suhu badan menggunakan thermal scanner dan thermal gun di Bandara Internasional Debarkasi masing-masing. Apabila didapati jemaah dengan gejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan test antigen.
Selain itu, Jemaah Haji diimbau untuk tetap menjaga protokol kesehatan dari sekarang, agar jemaah tetap sehat ketika masih di Arab Saudi maupun setelah kembali ke tanah air dan sampai ke tempat domisili masing-masing. “Pemerintah memastikan tidak ada karantina setelah kedatangan jemaah. Kesehatan merupakan hal paling utama, oleh karena itu tetap memakai masker dengan benar dan cukupkan istirahat,” imbuhnya. (adm)