BUTON.JM- Banyak orang yang belum mengenal Sekolah Dasar Negeri (SDN) 115 Buton, Sulawesi Tenggara.
SDN yang berlokasi di Desa Bajo Bahari, Kecamatan Wabula ini merupakan salah satu Sekolah Penggerak di Kabupaten Buton.
Program Sekolah Penggerak merupakan program Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim guna mensukseskan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Jika dulu anak-anak di Desa Bajo Bahari sangat minim mengenyam pendidikan, kini mulai berubah, anak-anak di desa ini makin kreatif dan berpengetahuan.
Hal ini tak lepas dari keberadaan SD di Bajo Bahari. Sebagai sekolah penggerak, SD ini memiliki program untuk menumbuh kembangkan bakat, minat dan potensi siswa sesuai kemampuannya.
Seperti yang diperlihatkan anak-anak SD Bajo Bahari pada Rabu (22/6/2022) bertempat di Aula Kantor Desa. Mereka memamerkan berbagai karyanya dengan memanfaatkan kulit kerang dihadapan Bupati Buton, La Bakry.
Kepala Sekolah Dasar Negeri 115 Buton, Mustafa., SPd mengatakan Sekolah Dasar Negeri 115 Buton dalam pameran karya siswa projek profil pelajar pancasila sesuai kearifan lokal mereka menyusun tema “ Kewirausahaan Membuat Kerajinan Kulit Kerang”.
Lebih lanjut Mustafa, SDN 115 Buton dinyatakan lulus sebagai Sekolah Penggerak pada tahun 2021 lalu melalui SK Menteri Nomor 162 Tahun 2021.
Selama kurang lebih 8 tahun berdirinya SDN 115 Buton selalu mendapatkan perhatian dari Pemda Buton. Sehingga sarana dan prasarana SDN 115 Buton terpenuhi.
“Kelas belajar telah mencapai enam kelas dan satu ruang guru, perpustakaan, Laboratorium, UKS, dan WC. Pameran hari ini merupakan bentuk wujud syukur dan terimakasih kami kepada pemda,” katanya.
Sementara itu, Bupati Buton memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas karya yang dihasilkan oleh siswa-siswi SDN 115 Buton.
Sebagai Sekolah Penggerak, Ia meminta SDN 115 Buton untuk terus meningkatkan mutu pembelajaran dan juga percepatan pembangunan pendidikan.
Bupati juga berharap agar para orang tua di Desa Bajo mensuport anak-anaknya untuk melanjutkan pendidikan di ITK (Institut Teknologi Kelautan) yang telah dibuka di Kantor Bupati lama untuk mengembangkan SDM Desa Bajo Bahari.
“Karena kita wilayah pesisir khususnya Desa Bajo Bahari yang kehidupannya sebagian besar di laut untuk menjadikan anak anak kita bukan hanya sekedar nelayan saja tetapi menjadikan nelayan modern dengan pengetahuan mereka,” katanya. (adm)