BUTON, JM- Proyek Gedung Expo yang berlokasi di Kompleks perkantoran bukit Takawa, Pasarwajo, Kabupaten Buton kembali digarap tahun ini, setelah lama mangkrak. Proyek ini dianggarkan senilai Rp 9 miliar lebih.
Informasi yang dihimpun jurnalmasyarakat.com, pengerjaan proyek Gedung Expo dimulai sejak tahun 2017. Dari awal pengerjaan gedung expo tersebut terbilang sulit. Sebab, berdiri di lahan dengan kontur bukit yang tersusun dari bebatuan keras.
Setelah sampai pada tahap pematangan lahan, pembangunan fondasi dan pemasangan tiang bangunan, pengerjaan proyek tersebut terhenti ditengah jalan. Dan tak tanggung-tanggung anggaran yang sudah dihabiskan saat itu sekitar Rp 14 miliar.
Kini, proyek yang awalnya dirancang sebagai sarana pendukung pelaksanaan Halo Sultra tersebut kembali dilanjutkan. Terhitung pengerjaan yang dilaksanakan saat ini adalah tahap ketiga.
Berdasarkan papan proyek yang ada di lokasi, nama pekerjaan adalah belanja modal pembangunan gedung Expo center (lanjutan) tahun anggaran 2022 dengan nilai kontrak Rp 9.458.708.000. Dikerja sejak 21 April 2022 dengan konsultan supervisi CV. Karya Cipta Mandiri.
Gedung Expo itu direncanakan sebagai salah satu tempat untuk pertandingan cabang olahraga (cabor) Indoor pada pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Poprov) Sultra Desember 2022. Selain Gedung Olahraga (GOR) dan Gedung Serbaguna Wakaka.
Ditemui di ruang kerjanya pada Rabu (3/8/2022), Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Buton, Abdul Zainuddin Napa membenarkan hal tersebut.
Ia menyebutkan cabor yang dipertandingkan pada Poprov Sultra di Kabupaten Buton sebanyak 17 cabor. Terdiri dari 5 cabor outdoor dan 12 cabor indoor.
“Untuk indoor itu tidak bisa kita hanya harapkan GOR, harus ada tambahan karena 17 kabupaten/kota yang akan bertanding. Oleh karena itu Pemda menyiapkan lagi gedung Expo,” tandasnya.
Sayangnya, setelah dilakukan peninjauan lanjut dia, anggaran yang disiapkan oleh Pemda sebanyak Rp 9 miliar lebih untuk pengerjaan Gedung Expo ini hanya cukup untuk pembangunan rangka.
“Anggaran yang disiapkan tidak cukup. Anggaran 9 miliar itu, dia punya desain hanya sampai pada rangka tidak bisa di atap,” ujarnya.
Ia berharap kepada semua yang terlibat dalam pengerjaan proyek pembangunan lanjutan Gedung Expo Center itu dipercepat pengerjaannya agar secepatnya dievaluasi.
“Segera dipercepat agar secepatnya dievaluasi. Supaya kalau ada kebijakan lain Pemda, misalnya penambahan anggaran untuk membangun atap,” tegasnya.
Pantauan jurnalmasyarakat.com di lokasi proyek, aktivitas pengerjaan pemasangan rangka gedung Expo terus berlangsung oleh pekerja. Kendati begitu, pemasangan rangka dilakukan secara manual. (adm)