BUTON, JM- Polsek Sampuabalo, Polres Buton, Sulawesi Tenggara terus berupaya melakukan penanganan terhadap para korban bencana gelombang tinggi dan angin kencang di Kampung Bajo, Desa Bahari Makmur, Kabupaten Buton. Salah satunya memberikan trauma healing pada Selasa (27/12) sekira pukul 19.30 WITA.
Personel Polisi dibawa kepemimpinan Kapolsek Sampuabalo, IPDA Almuhalid, SH itu memberikan trauma healing kepada anak-anak. Mereka diajak bermain untuk menghilangkan trauma dari ombak kuat yang menerjang rumah mereka hingga rusak pada Sabtu malam (24/12).
Sebanyak 20 anak-anak korban bencana ombak kuat dan angin kencang yang mengikuti kegiatan trauma healing itu.
Mereka diajak bergembira, bermain, dan menyanyi. Tak hanya anak-anak, orang tua anak-anak juga ikut bergembira selama kegiatan trauma healing.
Kegiatan Trauma Healing dari Polsek Sampuabalo itu digagas langsung Kapolsek Sampuabalo IPDA Almuhalid, sebab anak-anak korban bencana biasanya mengalami tekanan psikis dan trauma.
Pada kegiatan pemberian trauma healing itu, Kapolsek bekerjasama dengan anggota TNI, BPBD Kabupaten Buton, Puskesmas Siotapina, Pemerintah Desa setempat dan Bhabinkamtibmas.
Almuhalid mengatakan jenis kegiatan tim trauma healing dari Polsek Sampuabalo bersama stakeholder tersebut diantaranya yaitu kegiatan menyanyi, bermain ular naga, dan lomba joget rebutan kursi.
Mantan Kapolsek Wabula itu mengungkapkan, program trauma healing ini diharapkan dapat menjadikan anak-anak semakin semangat belajar, dan tidak trauma lagi pasca bencana yang menimpa rumah mereka sampai hancur.
“Jadi kegiatan ini untuk mengurangi rasa trauma akibat bencana. Untuk menyemangati anak-anak pasca bencana alam yang mengakibatkan rumah tempat tinggal mereka hancur. Selain itu, menghibur para orang tua korban pasca bencana alam,” jelasnya.
Almuhalid menambahkan bahwa selain memberikan trauma healing, pihaknya bersama stakeholder juga membagikan snack, susu kemasan dan makanan ringan kepada anak-anak.
Sebagaimana diketahui, terjangan ombak kuat dan angin kencang yang terjadi di Desa Bahari Makmur pada Sabtu (24/12) malam menyebabkan 12 rumah mengalami kerusakan dan ratusan warga harus dievakuasi untuk mengungsi ditempat yang lebih aman.
Warga yang mengungsi hanya dengan pakaian di badan serta peralatan seadanya. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Kendati begitu, kerugian materil diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. (rin)