BUTON, JM- Penjabat (Pj) Bupati Buton, Drs. Basiran, MSi menghadiri halal bi halal di Desa Kuraa, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton. Di Kuraa, Pj. Bupati Buton turun bersama rombongan, Kepala OPD yang digelar di Pelataran Kantor Kepala Desa Kuraa, Senin Malam, 24 April 2023.
“Kenapa Saya banyak membawa Kepala OPD ketika menghadiri Halal Bi Halal seperti ini, sebab jika ada permasalahan di tengah masyarakat langsung Kepala OPD dengar, ingat dan catat. Sehingga permasalahan itu, bisa menjadi skala prioritas di dinas yang bersangkutan,” kata Pj. Bupati Buton ketika memberikan sambutan sekaligus Hikmah halal bi Halal
Misalnya, lanjut Mantan Camat Siotapina ini, ketika masyarakat mengeluhkan bibit, langsung dicatat oleh kadis pertanian, masalah pemasaran ada Kadis Perdagangan atau perindustrian. Semua itu dapat berkelanjutan untuk berkerja bersama-sama, dan membantu kinerja Penjabat Bupati, sekaligus sebagai bentuk kekompakan dan kebersamaan.
Halal bi halal yang bertemakan ‘Taburkan maaf, Sucikan hati, dalam Indahnya Kebersamaan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan turut dihadiri Anggota DPRD Dapil III Buton (Lasel-Siotapina dan Wolowa), Asisten Administrasi Tata Pemerintahan dan Kesra Sekda Buton, Sejumlah Kepala OPD Lingkup pemkab Buton, Camat Siotapina, Forkopicam Siotapina, Kepala Desa Kuraa dan tokoh masyarakat, tokoh agama.
Dengan mengajak Kepala OPD, Pj. Bupati mengharapkan OPD teknis dapat mendengarkan langsung, mencatat langsung apa yang menjadi keluhan masyarakat. Dengan begitu masalah dapat diinventarisir, kemudian dicarikan solusi pemecahannya. “Pemerintah harus hadir di tengah masyarakat guna menyelesaikan dan meminimalisir permasalahan yang ada di masyarakat,” katanya.
Pada kesempatan itu juga, mantan Kepala Kesbangpol Provinsi Kaltara ini mengajak warga untuk selalu merawat kebersamaan. Dalam hikmah Halal bi Halal Pj Bupati kembali mengajak warga untuk terus memupuk Tali Silaturahim. “Apalagi tema halal bi halal ini yakni Taburkan maaf, sucikan hati dalam indahnya kebersamaan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan. Ini bicara hati. Untuk hindari rasa sombong dan menyinggung perasaan orang lain. Mari kita gunakan moment lebaran ini untuk saling maaf memaafkan. Sucikan kembali hati dan diri kita setelah sebulan lamanya kita menjalankan ibadah puasa,” kata Pj. Bupati.
Dikatakannya dalam hidup bermasyarakat, leluhur Buton, telah mewariskan Falsafah Buton untuk menjaga ketertiban dan keharmonisan dalam bermasyarakat.
“Leluhur kita selalu mengajarkan kepada kita untuk selalu mengamalkan Pomaamasiaka, Poangkaangkata, Popiapiara, Pomaemaeaka, yang artinya saling menyayangi, saling mengayomi, saling mendukung atau menopang, saling menghargai dan menghormati. Dan Bhinci-bhinciki kuli, artinya ketika kita sakit orang maka orang itu akan merasakan seperti apa yang kita rasakan,” katanya.
Pj. Bupati Buton pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih pada Pemerintah Desa Kuraa, yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut. “Halal bi halal ini merupakan tradisi asli Indonesia yang tak dapat ditemukan di negara-negara lain. Biasanya Halal bi halal dilakukan dengan bersilaturahmi ke rumah tetangga, saudara, dan kerabat. Pada acara Halalbihalal, tiap orang akan saling memaafkan dan bersalam-salaman.
Halal bi halal juga sudah menjadi tradisi kita orang Buton sebagai bentuk silaturahmi.
Dalam menghadapi Pesta demokrasi tahun 2024, mantan Kepala BPKAD Sultra ini mengajak masyarakat untuk menjaga dan menyatakan diri sebagai pemilih cerdas, menjaga ketertiban, hindari menerima money politik. Sehingga pesta demokrasi bisa berjalan dengan baik dan aman. (adv)