BUTON.JM- Peserta Napak Tilas Oputa Yi Koo 2022 menuju Puncak Gunung Siotapina, resmi dilepas di Lapangan Banabungi Pasarwajo, Selasa (24/5) pagi, oleh Bupati Buton, La Bakry. Turut hadir mendampingi Bupati Buton yakni Wakil Bupati Buton, Iis Elianti, Kapolres Buton, AKBP Gunarko dan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Peserta lomba tapak tilas Oputa Yi Koo berjumlah 152 tim atau sebanyak 760 orang. Berasal dari kalangan pelajar, komunitas Pencinta alam dan lain-lain. Peserta menempuh jarak sekitar 85 kilometer. Dalam perjalanan, akan melewati 9 pos dan para peserta singgah di pos untuk mengisi kuis yang berhubungan dengan sejarah perjuangan Oputa Yi Koo alias La Karambau.
Bupati Buton, La Bakry menuturkan Napak Tilas Oputa Yi Koo ini pertama kalinya dilaksanakan untuk mengenang pahlawan Oputa Yi Koo dari Kesultanan Buton. Melalui kegiatan ini generasi muda atau anak-anak negeri dapat mewarisi nilai-nilai kepahlawanan Oputa Yi Koo.
“Bukan saja hari ini tapi juga masa yang akan datang dengan harapan masyarakat Buton dan Sulawesi tenggara bisa melihat lagi kebelakang tentang nilai-nilai kepahlawanan Oputa Yi Koo dengan berbagai macam kesulitan yang dialami beliau dengan sifat gigih, patriotisme bersama pasukannya bersama untuk melawan atas beberapa perlakuan, kezaliman kompeni Belanda,” katanya.
Ia berharap melalui momen ini juga bisa menambah pengetahuan terutama generasi muda. “Harapan peserta yang hadir hari ini selama kegiatan menjaga kekompakan karena ini tidak mudah tantangan berat perjalan cukup jauh sekitar 85 kilometer dan paling rawan menuju kepuncak gunung. Meskipun ada yang dikejar seperti hadiah tapi nilai perjuangan harus diwarisi,” pesannya.
Sementara itu, Asisten 1 Pemprov Sultra, Ilyas Abibu menuturkan kegiatan napak tilas merupakan salah satu gagasan besar Gubernur Sultra untuk mengungkap kembali sejarah perjuangan Pahlawan Nasional Oputa Yi Koo, bahwa Oputa Yi Koo Pahlawan Nasional yang harus diberikan penghargaan atas jasa-jasanya dalam melawan agresi Belanda.
“Oleh karena itu Gubernur sadar bahwa agar semua generasi bisa mengilhami perjuangan oputa yi Koo. Kemudian dibuatlah kegiatan tapak tilas. Sehingga tema kegiatan ini yakni sadar sejarah menuju generasi emas masyarakat Sultra,” ucapnya.
Lanjut dia, melalui tapak tilas ini khususnya para peserta bisa merasakan secara langsung perjuangan Oputa Yi Koo dalam rangka mempertahankan kedaulatan daripada Kesultanan Buton pada saat agresi Belanda.
Dengan pengungkapan sejarah ini para generasi muda bisa memahami bahwa sejarah itu sangat penting. “Kita harapkan bahwa dengan mengungkap sejarah ini itu bisa menjadi faktor pendorong daripada generasi muda untuk terus berjuang mengisi kemerdekaan dalam segi pembangunan lainnya,” tandasnya.
Ia menambahkan kegiatan Napak tilas ini bagian dari promosi potensi pariwisata yang ada di wilayah kita. Sehingga kegiatan ini menjadi corong utama dalam rangka mengeksplor potensi pariwisata yang kemudian nanti akan menjadi salah satu andalan menarik wisatawan mancanegara maupun Nusantara di daerah. “Ini juga salah satu sumber dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Momen ini juga untuk mengangkat potensi daerah,” tutupnya. (adm)