BUTON.JM- Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) terpilih sebagai salah satu jalur rempah yang dikunjungi oleh rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022.
Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton saat menerima rombongan Laskar Rempah. Saat berada di Buton, Laskar Rempah didampingi untuk mengunjungi lokasi tambang aspal dan perkampungan Bajo.
Berlokasi di tambang aspal milik perusahaan BUMN itu, Laskar Rempah diberikan penjelasan mengenai sejarah aspal Buton dari zaman kolonial hingga saat ini. Kemudian di Kampung Bajo Bahari, Laskar Rempah menyaksikan budaya keseharian masyarakat Bajo.
Selain mendapatkan informasi pengetahuan tentang kesejarahan dari jalur rempah, mereka juga menikmati kuliner khas bumi penghasil aspal yang semua bahan-bahannya menggunakan banyak rempah seperti parende dan sayuran khas Buton.
Mewakili Bupati, Sekda Buton, Zilfar Djafar menyampaikan terpilihnya Kabupaten sebagai salah satu jalur rempah sangat disambut baik oleh Pemerintah daerah. Kegiatan ini sekaligus sebagai ajang promosi budaya dan potensi yang ada di Kabupaten Buton.
Jenderal ASN Pemkab Buton ini mengatakan tak dapat dipungkiri Buton sebagai daerah eks Kesultanan Buton yang mana pada masa lalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jalur perdagangan rempah Nusantara yang berjaya pada masanya.
Selain itu, Buton sejak lama dikenal sebagai daerah penghasil aspal alam terbesar di dunia, selain Trinidad and Tobago. Buton juga dikaruniai dengan keindahan alam, seperti wisata pantai, bawah laut, budaya, kuliner hingga Eko forest tourism dan paru-paru dunia yang ada di hutan Lambusango.
Kemudian, Zilfar juga memaparkan berbagai potensi pertanian, perkebunan dan perikanan yang sangat melimpah. “Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Buton mengucapkan selamat jalan dan selamat melanjutkan perjalanan. Ini membanggakan buat kami dan sekaligus akan menjadi promosi budaya, potensi sejarah kabupaten Buton sebagai ikon destinasi budaya dan sejarah kedepan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kemenristek, Yudi Wahyudi mewakili Direktur Jenderal Kebudayaan menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas keramahtamahan Pemkab Buton.
Dia menjelaskan Buton Buton merupakan salah satu titik wilayah strategis untuk kunjungan rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah, pasalnya zaman dulu pelabuhan Baubau merupakan tempat efisien bertemunya para saudagar karena biayanya yang murah, sehingga saat ini Buton dijadikan salah satu titik yang dikunjungi tim laskar rempah.
“Dari situlah yang menyebabkan pimpinan kami sepakat untuk menjadikan Buton menjadi salah satu titik kunjungan Muhibah Budaya Jalur Rempah,” katanya.
Sekedar diketahui, kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah merupakan salah satu upaya diplomasi budaya yang diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, dan upaya untuk melibatkan generasi muda untuk mengenal narasi sejarah peradaban rempah dari geladak kapal Indonesia sendiri.
Kegiatan pelayaran yang diikuti oleh para pemuda pemudi terpilih dari 34 provinsi. Pelepasan rombongan dilakukan di Dermaga Komando Armada (Koarmada) II, Surabaya, Rabu (1/6). KRI Dewaruci bersama Laskar Rempah berlayar menuju ke Makassar, dilanjutkan ke Baubau dan Buton, lalu ke Ternate dan Tidore, kemudian ke Banda Neira, selanjutnya ke Kupang, serta kembali ke Surabaya pada 2 Juli 2022. (adm)