BUTON, JM- Poltekkes Kemenkes Kendari Prodi Keperawatan Buton melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Disarpus) Kabupaten Buton.
Acara penandatanganan kerjasama antar dinas dengan Poltekkes Kemenkes Kendari itu berlangsung di Kampus Prodi Keperawatan Buton, Kombeli, Pasarwajo, Kabupaten Buton, Selasa (2/8/2022). Disaksikan langsung oleh Bupati Buton, La Bakry.
Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari, Teguh Fathurahman mengatakan penandatanganan MoU ini guna mendukung program pemerintah melalui Kementerian Kesehatan tentang transformasi di bidang kesehatan.
Ia menyebutkan ada 6 pilar dalam tranformasi kesehatan tersebut. Salah satunya satu pilarnya adalah pilar tenaga kesehatan. Dalam pilar tenaga kesehatan ini ada tiga hal yang utama didalamnya yaitu penyediaan, distribusi dan penyerapan, serta mutu.
“Untuk menjaga mutu tidak hanya pembelajaran di kelas dan lab, kami juga akan mempraktekkan mahasiswa di institusi lain yaitu rumah sakit. Oleh karena itu Poltekkes harus bekerjasama dengan rumah sakit. Dan kelak juga anak-anak kami khususnya dari prodi keperawatan Buton ini ketika lulus bisa diserap untuk kabupaten Buton,” jelasnya.
Selain itu lanjut dia, kerjasama tersebut salah satu upaya untuk mendukung program pemerintah. Pasalnya, tahun ini Poltekkes bekerjasama dengan Kemenkes dan Kemendagri dalam rangka pelatihan kader posyandu prima guna penaggulangan dan pengurangan penyakit-penyakit degeneratif yang berbahaya atau dengan kata lain penyebab kematian tertinggi.
“Insya Allah tahun ini akan dilatih 1,5 juta kader posyandu yang akan dilatih oleh nakes yang ada di Puskesmas dan dosen Poltekkes yang akan dipakai dosen keperawatan dan kebidanan,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Bupati Buton, La Bakry mengaku penandatanganan kerjasama ini sangat penting karena mahasiswa baik secara pribadi dan Institusi nantinya akan berhubungan dengan tiga lembaga tersebut dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) kesehatan.
“Jendela ilmu pengetahuan itu ada di buku dan perpustakaan. Kalau hanya gedungnya bukunya tidak ada itu tidak ada artinya. Mudah-mudahan kerjasama ini menjadi nilai tambah institusi dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” ujarnya.
Bupati juga meminta Disarpus untuk betul-betul menjadikan sebagai tempat agar masyarakat memperoleh akses pengetahuan, baik secara onsite maupun secara online melalui layanan internet.
Sementara itu, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buton, Ramli Adia mengatakan penandatanganan kerjasama tersebut sejalan dengan program Perpustakaan saat ini yakni Perpustakaan kini telah bertransformasi berbasis inklusi sosial.
“Karena sudah ada MOU maka kita harus siapkan kebutuhan yang berkaitan dengan kerjasama itu. Kita memberikan pelayanan untuk mencari referensi, juga memfasilitasi mahasiswa ini untuk mengembangkan potensi yang dimiliki,” pungkasnya. (adm).