BUTON, JM- Penjabat (Pj) Bupati Buton, Drs. Basiran, MSi bertekad untuk menurunkan angka stunting dan angka kematian ibu dan anak di wilayah Kabupaten Buton.
Upaya penurunan angka stunting itu juga terus digalakkan oleh Pj Bupati Buton. Dalam setiap pertemuan baik ketika turun di desa maupun dalam forum-forum resmi Pemda, Basiran selalu menegaskan pada semua stakeholder untuk serius menangani stunting.
Menurut Kepala BPKAD Sultra ini, stunting perlu ditangani secara serius lantaran stunting akan berdampak buruk bagi generasi muda ke depan yaitu mudah terkena penyakit infeksi dan penyakit kronis serta dapat menurunkan kecerdasan anak tersebut.
“Untuk mewujudkan SDM Buton yang sehat dan kuat perlu memperhatikan urusan pemerintahan di bidang Kesehatan dan Pendidikan yang menjadi kewenangan Pemda Kabupaten Buton,” kata mantan Kepala Kesbangpol Provinsi Kalimantan Utara ini.
Untuk itu, Pj Bupati juga selalu mengajak warga untuk memenuhi asupan gizi keluarga dengan memanfaatkan pekarangan dengan menanam tanaman hortikultura seperti Pepaya California dan Kelor untuk memenuhi kebutuhan buah dan sayur keluarga.
“Termasuk menekankan pada kaum ibu untuk memberikan ASI pada balita sebagai asupan gizi bagi bayi,” tambahnya.
Sejalan dengan hal itu, Kepala Dinas Kesehatan, Syafaruddin, SKM, MKes bergerak cepat melaksanakan perintah Pj. Bupati Buton dalam upaya percepatan penurunan stunting tersebut.
Bahkan Dinas Kesehatan turun langsung ke rumah-rumah warga guna memberikan penanganan. Seperti halnya yang dilakukan Tim Gizi Dinas Kesehatan dan Puskesmas Wakaokili Selasa, 13 September 2022.
“Tim Gizi Dinas Kesehatan dan Puskesmas Wakaokili melakukan kunjungan rumah menyasar balita yang tergolong stunting dan kurang gizi di Desa Kaongke ongkea, Kecamatan Pasarwajo, Buton,” katanya.
Untuk penanganan balita tersebut lanjut Safaruddin, pihaknya melakukan intervensi gizi berupa pemberian makanan tambahan (PMT), pemulihan selama 90 hari, konseling kepada ibu balita tentang pemberian makan bayi dan anak (PMBA), pemberian vitamin A dan pemantauan tumbuh kembang balita secara rutin di posyandu.
“Dengan upaya yang telah dilakukan ini maka diharapkan balita tersebut dapat keluar dari status stunting dan gizi kurang,” ujarnya.
Safaruddin menambahkan kegiatan serupa akan dilakukan juga di puskesmas lainnya di wilayah Kabupaten Buton. (Rin)