KENDARI.JM- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Jawa Timur (Jatim) melangsungkan Memorandum of Understanding (MOU) kerjasama misi dagang dan investasi.
Tak main-main, kerjasama bisnis yang akan dijalankan masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) tersebut membukukan komitmen transaksi hingga mencapai Rp 75,5 miliar di antara pelaku usaha kedua provinsi.
Gubernur Sultra Ali Mazi dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak, masing-masing mewakili kedua daerah menandatangani kesepakatan kerjasama yang bertempat di Hotel Claro, Kamis (23 Juni 2022).
Total komitmen transaksi senilai Rp 75,5 miliar berasal dari berbagai komoditi, yakni rumput laut (Rp 36 miliar), baby cumi, ikan layang, dan ikan campuran (Rp 17,4 miliar), arang batok kelapa (Rp 8,1 miliar), benur vaname (Rp 7,5 miliar), biji kacang mete (Rp 3 miliar), dan rokok (Rp 3,5 miliar).
Sementara 13 kesepakatan kerjasama (MoU) yang ditandatangani masing-masing pimpinan OPD yaitu dinas perindustrian dan perdagangan, dinas koperasi dan UMKM, dinas kelautan dan perikanan, dinas tanaman pangan dan peternakan (2 MoU), dinas perkebunan dan hortikultura (2 MoU).
Selanjutnya, dinas ketahanan pangan, dinas penanaman modal dan PTSP, dinas komunikasi dan informatika, dinas pariwisata, dinas kehutanan, dan badan pendapatan daerah.
Gubernur Sultra Ali Mazi menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim atas terselenggaranya kegiatan misi dagang untuk pertumbuhan ekonomi di kedua daerah.
“Suatu kehormatan bagi Sultra terpilih sebagi salah satu daerah mitra kerjasama dagang Provinsi Jatim baik untuk produk komoditi unggulan, maupun produk industri dan perdagangan di masing-masing daerah,” kata Gubernur.
Menurut Gubernur, kegiatan misi dagang sejalan dengan kebijakan pembangunan daerah Sultra Tahun 2018-2023 yaitu mewujudkan daya saing wilayah melalui penguatan ekonomi lokal dan peningkatan investasi serta meningkatkan produktifitas dan kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat.
“Bagi saya, kegiatan ini sebagai ajang untuk menjalin kemitraan bisnis, promosi dan pemasaran berbagai produk dan komoditi yang dihasilkan Sultra serta menjadi ajang promosi potensi dan peluang investasi di berbagai sektor unggulan di Sultra,” tambah Gubernur.
Dikatakan, realisasi investasi di Sultra pada tahun 2021 mencapai Rp 21,29 triliun.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak menyampaikan bahwa saat ini masyarakat Jatim banyak yang telah menggunakan kendaraan listrik. Ini merupakan peluang bagi Sultra untuk meningkatkan nilai tambah komoditas pertambangannya, terutama nikel, untuk memenuhi kebutuhan bahan baku pembuatan kendaraan listrik.
“Masih banyak lagi yang diharapkan tentunya seperti kelapa sawit, pala, tanah liat, kopra, arang batok kelapa, biji besi, disuplai ke Jawa Timur dan kita menyuplai kendaraan bermotor, bahan pokok dan rokok,” kata Wagub Jatim.
Wagub Jatim berharap, pertemuan misi dagang tersebut terus berkesinambungan, tidak berhenti pada momentum itu saja dan komunikasi dapat lebih diintensifkan dari kedua daerah ini. (rls/adm)