BUTON, JM- Kabupaten Buton memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah baik di darat maupun di laut. Diantaranya adalah potensi tambang Aspal yang sangat besar potensi, kurang lebih memiliki potensi 660 juta ton dan potensi kelautan dan perikanan yang begitu luas serta kekayaan alam lainya yang terkandung di dalam perut bumi Buton baik mineral maupun potensi flora dan fauna serta keanekaragaman budaya dan pariwisata yang sangat indah dan mempesona.
Sehingga menjadi core bisnis dalam pembangunan di daerah yang kita cintai ini, khususnya potensi Aspal Alam. Atas dasar hal tersebut maka tema Ulang Tahun Kabupaten Buton Tahun 2023 ini adalah Aspal Buton Bangkit Indonesia Maju”.
“Membedah tema tersebut seolah-olah kita sangat optimis, tapi semua itu tentunya di dasari oleh pertimbangan yang logis dengan melihat perkembangan saat ini,” kata Pj Bupati Buton, Basiran saat memberikan sambutan di Upacara memperingati HUT Kabupaten di Alun-alun Takawa, Selasa (4/7/2023).
Pj Bupati Buton mengharapkan hasil dari kunjungan Bapak Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 27 September 2022 yang lalu di Kabupaten Buton dapat memberikan dampak untuk kemajuan dan pengembangan aspal Buton ke depan.
Kendati begitu, Pj Bupati Buton Basiran menyadari bahwa untuk menjadikan aspal Buton raja di negeri sendiri perlu peran semua pihak baik Pemerintah Pusat dalam hal ini Presiden RI termasuk Kementerian terkait dan BUMN serta pihak swasta Nasional maupun Pemodal asing atau Luar Negeri.
Dalam rangka peningkatkan produksi dan hilirisasi aspal buton serta pemanfaatan aspal Buton untuk pembangunan jalan di seluruh nusantara. Selain karena memiliki banyak kelebihan, juga karena dalam beberapa tahun terakhir, aspal minyak mengalami kenaikan harga yang sangat drastis seiring terjadinya kenaikan harga minyak dunia.
Pertimbangan lainnya adalah jumlah panjang jaringan jalan beraspal terus bertambah dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 3,53% per tahun. Oleh karena itu, material aspal merupakan kebutuhan utama dalam penyelenggaraan jaringan jalan di Indonesia.
Sementara itu, selain harga aspal minyak semakin naik, perkembangan teknologi pengolahan minyak bumi juga semakin maju, sehingga jumlah residu berupa aspal yang dihasilkan semakin kecil. Sesuai dengan hukum pasar, hal tersebut akan menyebabkan harga aspal minyak akan semakin mahal.
Disamping harga yang mahal, kualitasnya pun akan semakin menurun dan semakin sulit diperoleh di masa yang akan datang. Dengan demikian, pada satu sisi, kebutuhan aspal ke depan semakin meningkat, bahkan tingkat pertumbuhannya pun cenderung semakin tinggi. Hal ini di antaranya disebabkan oleh tingkat kebutuhan pengembangan dan konsumsi penggunaan aspal per-km panjang jaringan jalan yang semakin tinggi.
Pada sisi lain, pasokan aspal minyak baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri cenderung semakin tertekan yang disebabkan oleh harga minyak mentah yang semakin tinggi, sehingga harga satuan aspal kurang kompetitif dibandingkan dengan harga minyak mentah. Kedua kondisi tersebut akan menyebabkan defisit aspal yang terjadi semakin besar.
Peluang lainnya adalah Terbitnya Permendagri 84 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan APBD 2023 dimana penggunaan aspal Buton diutamakan dalam preservasi jalan daerah, selanjutnya nilai TKDN Aspal Pertamina – menurut laman tkdn.kemenperin.go.id – sebesar 9,29%, sedangkan Aspal Impor tentunya di bawah 5%. Saat ini industri aspal buton sudah difasilitasi sertifikasi TKDN dengan Nilai TKDN produk Asbuton olahan sesuai laman yang sama adalah antara 30% – 85%.
Menurut Permenperin No. 2 Tahun 2014 dan PP Nomor 29 Tahun 2018, barang dengan nilai TKDN di atas 40% masuk dalam kategori Barang Wajib Pakai. Berarti Asbuton sudah masuk kategori wajib pakai. Hal ini sejalan pula dengan Peraturan Presiden No.15 Tahun 2023 tentang petunjuk Tehnis DAK Fisik 2023 dimana disyaratkan menggunakan produk dalam Negeri. Tentunya hal ini dapat mendorong pergerakan sektor pertambangan utamanya aspal Buton.
Manakala sektor pertambangan dalam hal ini aspal bergerak maka dapat dipastikan bahwa pertumbuhan ekonomi akan bergerak cepat karena pertambangan memberi kontribusi yang cukup besar setiap tahunnya pada pergerakan ekonomi daerah.
Pergerakan ekonomi daerah diharapkan tumbuh diatas 2 digit dengan efek Investasi bergerak dan tumbuh yang dapat menyerap tenaga kerja, produk-produk UMKM dan berbagai multiplayer efek yang akhirnya akan mendukung pada pertumbuhan yang pro poor, pro growth dan tentunya pro job. Inilah yang menjadi syarat suatu daerah dikatakan maju dan berkembang.
Kemajuan dan perkembangan serta kejayaan aspal Buton telah dirasakan oleh masyarakat Kab Buton terkhusus masyarakat Pasarwajo sebagai ibukota Kab Buton, pada dekade 70-an dan 80-an. Saat itu Aspal Buton merajai pasar dalam negeri sehingga menjadikan Pasarwajo menjadi salah satu wilayah Kab Buton yang cepat berkembang dan masuk sebagai wilayah yang makmur dan sejahtera.
“Secara nasional target Indonesia menjadi negara maju adalah tahun 2045 atau Indonesia emas, sebagai daerah penyokong kita harus bersiap dari sekarang dengan kekuatan SDA dan SDM yang kita miliki, Untuk itu tema Aspal Buton Bangkit Indonesia Maju harus dapat memberi motivasi kepada kita semua untuk selalu optimis dalam bertindak dalam menapaki perjalanan panjang menuju kemakmuran masyarakat Buton yang kita dambakan bersama,” ujarnya.
Peluang tersebut kata Basiran haruslah dijadikan spirit dalam sektor pertambangan utamanya aspal dapat menjadi lokomotif dalam pergerakan semua sektor yang ada di wilayah Kabupaten Buton.
Untuk mewujudkan Aspal Buton Raja di negeri sendiri, Pemerintah Kabupaten Buton dibawah kepemimpinan Pj Bupati Buton Basiran juga melakukan pembenahan pada penyiapan sumberdaya Manusia yang handal baik pada aspek Pendidikan maupun Kesehatan yang memiliki nilai Indeks Pembangunan Manusia Yang tinggi.
Perbaikan sarana dan prasarana Pendidikan, peningkatan kualitas guru serta murid, pembenahan pada infrastruktur Kesehatan, sarana dan prasarana pendukung di bidang kesehatan, termasuk pelayanan Kesehatan bagi masyarakat miskin dan fasilitas Perawatan terus ditingkatkan.
Pj Bupati mengatakan bahwa saat ini jajarannya juga terus menggenjot Infrastruktur yang mendukung serta terintegrasi antara sentra produksi dan pasar. Berbagai upaya telah dilakukan pada tingkat pengambil kebijakan pusat utamanya mendukung ketersediaan infrastruktur yang representative dalam mendukung target-target yang ingin dicapai.
“Namun demikian kita pun sadar bahwa target yang ingin dicapai tersebut tidak dapat tercapai jika pelayanan publik tidak mendukung, dukungan kebijakan yang pro investasi dan aparatur yang beretos kerja tinggi serta disiplin dalam menjalankan tugas menjadi suatu keniscayaan yang harus ada. Aparatur Sipil Negara yang Disiplin yang akan menggerakkan mesin birokrasi pemerintahan menjadi salah satu ujung tombak keberhasilan terhadap apa yang kita cita-citakan,” ujarnya.
Dengan beberapa capaian pembangunan yang telah mengalami kemajuan akan menjadikan Kabupaten Buton akan bergerak cepat untuk mewujudkan masyarakat yang hidup sejahtera.
Berdasarkan data BPS Kabupaten Buton merupakan Daerah dengan tingkat Pertumbuhan Ekonomi terbaik di Sultra setelah Kabupaten Konawe, Konsel dan Muna pada tahun 2022 dengan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,63%, yang mengalami peningkatan dibanding tahun 2021 yang hanya mencapai 4,10%.
Selain itu presentasi penduduk miskin mengalami penurunan yaitu 13,27% atau lebih rendah dibanding dari tahun 2021 yaitu sebesar 13,92, begitupula dengan presentasi pengangguran jumlahnya menurun menjadi 2,99% dari tahun 2021 sebesar 4,74%.
Khusus pembangunan di bidang pendidikan di Kabupaten Buton, selain fokus dalam menyiapkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai juga yang lebih penting adalah peningkatan kualitas guru dan murid atau siswa, khususnya dalam upaya meningkatkan indeks Numerasi Kabupaten Buton. Dan salah satu upaya meningkatkan Indeks Numerasi adalah dengan melatih guru dan siswa pandai berhitung.
Sehingga beberapa waktu yang lalu Pemda Kabupaten Buton telah mengundang Prof Yohanes Suryo, PhD sebagai penggagas metode belajar GASING (Gampang Asyik Menyenangkan) bersama Tim Pelatih dari beberapa daerah di Indonesia dan telah selesai melatih guru dan murid SD Kab Buton sebanyak 32 orang Guru dan 64 orang murid yang dilatih selama 15 hari.
“Oleh sebab itu pada hari ini juga kita akan Lounching program Buton Pandai Berhitung sebagai Pengembangan atas pembelajaran pandai berhitung metode Gasing di Kabupaten Buton,” ujarnya. (Rin)