BUTON, JM- Pelatihan peningkatan inovasi dan higienis kuliner yang dilaksanakan Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buton di Dive Center, Pasarwajo turut dihadiri Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, Florida Pardosi Butet pada Minggu (18/9/2022) setalah melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Wakatobi.
Pada kesempatan itu, Florida Pardosi Butet turut memberikan penguatan pada peserta pelatihan peningkatan inovasi dan higienis kuliner. Dalam arahannya, ia juga mengapresiasi pelatihan yang dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Buton, Basiran ini, sebab sangat penting dilaksanakan untuk menunjang pariwisata.
Menurutnya, posisi Buton sebagai jalur laut terdekat dengan Wakatobi sehingga menjadi peluang yang harus dimanfaatkan, seperti kulinernya.
“Dimana saja kita berkunjung pasti kita ingin mencoba kulinernya. Apalagi dalam waktu dekat sebagaimana Kadispar sampaikan bahwa ada event Poprov 2022, maka peserta hari inilah yg akan sangat menentukan. Semua kontingen akan butuh makanan dan jumlahnya bukan sedikit,” katanya.
Untuk itu, Direktur Pengembangan SDM Kemenpar itu berharap kepada peserta agar mengikuti pelatihan ini dengan baik, ilmunya akan sangat bermanfaat peningkatan kualitas kuliner pelaku usaha sekaligus peningkatan ekonomi bagi pelaku usaha.
“Apalagi narasumber praktisi, pelaku dan chef yang luar biasa dihadirkan dari Bandung. ini yang terkenal dengan kulinernya yang dipadukan dengan Ketua chef Sultra tentu saja harus diserap ilmunya dan jadi mitra untuk selalu konsultasi dengan mereka,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Bagian Standar Kompetensi, Hendri meminta kepada pelaku usaha kuliner di Buton untuk menekuni setiap profesi yang dikerjakan.
“Akan banyak peluang untuk mengikuti sertifikasi usaha jasa sehingga nanti ada pengakuan atas skill usaha yang kita jalankan dan menjadi jaminan dalam pelayanan kepada wisatawan,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buton, Rusdi Nudi menyampaikan bahwa perlunya penguatan terhadap pengembangan wisata berbasis kawasan.
Dikatakannya, Wakatobi sebagai lokus destinasi prioritas maka pengembangannya adalah kabupaten penyanggahnya sehingga pembangunan infrastruktur dan pengembangan SDM harus secara tematik melibatkan kabupaten disekitarnya.
“Sehingga pertumbuhan pariwisata lebih terintegrasi dapat didorong untuk mensukseskan KSPN Wakatobi searah dgn arah kebijakan pembangunan pariwisata nasional,” tambahnya. (Rin)