BUTON.JM- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Pertanian melaunching program inovasi bernama “PULSA BUTON”.
Bupati Buton La Bakry melaunching langsung inovasi tersebut bersamaan dengan peresmian gerai pusat oleh-oleh khas daerah Buton di Desa Koholimombono, Kecamatan Wabula, Selasa (21/06/2022). Turut hadir mendampingi Bupati yakni Ketua Dekranasda Buton, Delia Mantolalu La Bakry.
PULSA BUTON merupakan akronim dari Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Swadaya Kabupaten Buton. Inovasi ini juga merupakan ide atau gagasan yang dilahirkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buton, Ma’mul Djamal, SP, M.Si sebagai peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan V Tahun 2022.
Ma’mul Djamal menjelaskan PULSA BUTON sebagai upaya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Penyuluh Pertanian Swadaya dengan memberikan informasi terkini kepada petugas pertanian (PPL) agar dapat meningkatkan kinerja dan pelayanan masyarakat petani.
“Inovasi yang dimaksud adalah menyusun strategi untuk meningkatkan kualitas SDM Penyuluh Pertanian Swadaya dalam memperoleh informasi terkini dari Dinas Pertanian untuk dijadikan bahan dalam melaksanakan penyuluhan pertanian ditingkat Kecamatan maupun Kabupaten,” katanya.
Lebih lanjut Ma’mul Djamal, latar belakang lahirnya inovasi tersebut adalah minimnya tenaga penyuluh pertanian di Kabupaten Buton. Sehingga untuk memaksimalkan pendampingan kepada petani, akan dibentuk penyuluh pertanian swadaya.
“Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pertanian terdapat beberapa masalah yang berkaitan dengan SDM penyuluh, yaitu berdasarkan data yang ada hanya terdapat 23 penyuluh dari 95 desa yang ada di kabupaten Buton, dimana idealnya minimal terdapat masing-masing satu penyuluh
pertanian di setiap desa,” pungkasnya.
Beberapa kendala tersebut disebabkan oleh beberapa hal yakni masih rendahnya SDM Penyuluh pada masing-masing wilayah kerja, kurangnya layanan informasi yang didapatkan petugas pertanian dibanding dengan jumlah petani di luas wilayah kerja yang ada hal ini berdampak kurangnya inovasi petugas untuk melaksanakan fungsi penyuluhan kepada kelompok tani.
“Oleh sebab itu, dalam proyek perubahan ini reformer menawarkan PULSA BUTON (Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Swadaya Buton) sebagai solusi dan strategi dalam menjawab permasalahan pada sektor pertanian yang ada di Kabupaten Buton,” ujarnya.
Ia menambahkan PULSA BUTON dipersiapkan sebagai solusi peningkatan inovasi petugas pertanian dalam proses penyuluhan pertanian lingkup Pemerintah Kabupaten Buton. PULSA BUTON berupaya untuk meningkatkan SDM Penyuluh Pertanian Swadaya agar dapat meningkatkan kinerja dan pelayanan masyarakat petani. (adm)