BUTON, JM- Dinas Pariwisata Kabupaten Buton kembali menggelar pelatihan. Kali ini, pelatihan yang dilaksanakan tentang digitalisasi : branding, pemasaran dan penjualan pada desa wisata, homestay, kuliner, souvenir dan fotografi.
Giat yang berlangsung selama empat hari ini dibuka oleh Pj Bupati Buton Basiran melalui Sekda Buton, Asnawi Jamaluddin di dive center Pasarwajo, Desa Banabungi, Kecamatan Pasarwajo, Sabtu (1/10/2022) siang.
Sekab Buton, Asnawi mengaku salut dengan kerja keras Kadis pariwisata, karena sejak memimpin pariwisata banyak inovasi yang telah dilahirkan.
“Setelah beliau Munculkan di tengah-tengah kita makanya saya sering beliau ini senior saya ya karena beliau ini banyak inovasi memang akhir-akhir ini kan kita sudah sering kegiatan ini sering dilaksanakan apalagi ini ada hubungannya dengan masalah digitalisasi,” jelasnya.
Menurutnya digitalisasi sangat penting, kedepan kata dia, peran admin sangat penting. Ia. Mencontohkan, di ASN saja 2024 sampai 2050 setelah nanti masuk di 4 besar dunia. Berarti sudah harus menyiapkan sumber daya yang mapan.
“Bagaimana peran dari kita yang masih muda-muda ini utamanya di bidang pariwisata Bagaimana kita bisa memperkenalkan daerah kita dikenal oleh orang lain Kenapa itu penting karena data dan informasi itu itu sangat dibutuhkan sekarang jadi tidak perlu Orang dia datang dulu di sini mungkin sebelum dia ke sini dia buka dulu website dia buka apa-apa, Nah itu informasinya dari mana dari kita semua,” jelasnya.
“Jadi sekarang model aplikasi lagi trend sekarang, jadi ini peran dari adik-adik semua yang hadir pada saat ini bagaimana tadi saya dibikin sama Kades pariwisata itu baru 23 Desa, ya mudah-mudahan ke depannya Jangan cuma 23 Desa kita kan ada 95 desa dan kelurahan Nah sekarang ke depannya mungkin harus bertambah lagi karena sebenarnya itu jujur kita katakan bahwa sebenarnya daerah kita juga ini punya potensi wisata yang besar,” sambungnya.
Ia menjelaskan untuk mengangkat potensi wisata, tergantung masyarakat dan pemerintah bagaimana memperkenalkan potensi wisata di setiap desa.
“Bagaimana mengelolanya itu sebenarnya peran kita di sini penting ya karena kalau kita tidak perkenalkan kita tidak informasikan kepada dunia luar orang tidak akan tahu bahwa ternyata memang kita punya potensi yang besar,”jelasnya.
Menurutnya, di daerah-daerah wisata yang memang sekarang sudah maju, bila ditilik, sebenarnya tidak jauh beda dengan yang ada di Buton.
“Sama saja ya, Saya pernah diundang di acara kegiatan di mana di Raja Ampat ya, saya ke sana sebenarnya tidak beda-beda jauh juga, hanya memang di sana sudah dipoles mungkin karena sudah informasinya duluan artinya sudah tapi sebenarnya kalau kita lihat tidak jauh beda kita juga ini sebenarnya banyak raja-raja 4 yang ada di daerah kita ini,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Buton, Rusdi Nudi menjelaskan setelah dicanangkan, tahun lalu seluruh desa-desa di Indonesia oleh kementerian pariwisata mencanangkan program jadesta, jejaring desa wisata.
“Diluncurkannya aplikasi itu yang kemudian di seluruh Indonesia berlomba-lomba untuk mengisi aplikasi itu pada tahun lalu kami Intens selama 3 bulan,” jelasnya.
Ia menjelaskan dari 25 desa wisata yang di SK kan oleh Bupati Buton, 23 Desa mengisi aplikasi, sementara dua diantaranya tidak.
Selain, itu pada program anugerah desa wisata Indonesia sebanyak 13 Desa mengikuti program tersebut. Dari sekitar 3800 sekian-sekian desa yang ikut, Buton masuk bertengger pada angka 500.
“Kita sudah mau masuk di angka sampai mau tembus 50 tapi pada waktu itu ada dinamika di Wabula sehingga kita jatuh di pesona keamanan, kenyamanan,” jelasnya.
Lanjut, ia menjelaskan perlu disampaikan, salah satu program Presiden Indonesia untuk membangun Indonesia, mencanangkan pembangunan Indonesia dari Desa. Namun, dalam tiga tahun terakhir, Presiden melihat bila hanya Kementerian Desa, tidak cukup untuk mencapai target tersebut.
“Maka dibuatlah bahwa yang dimaksud membangun dari desa itu adalah desa wisata kalau kita kuat pertanian berarti wisata agro, kuat di laut wisata bahari, kuat di budaya wisata budaya. Kita akan menjadi bagian dari program Jokowi membangun Indonesia dari Desa Oleh karena itu kita bangga jadi orang desa,” jelasnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan sejalan dengan itu, karena Buton berhadapan dengan Kabupaten Wakatobi yang masuk 10 destinasi nasional. Maka Pemkab Buton harus menyiapkan diri sebagai daerah penyangga.
“Mereka sudah menang bawah laut kita harus menangkan yang di atas laut ini untuk memenangkan yang di atas laut ini potensi yang ada di kita profil desa kita dan potensinya anak-anak muda coba diekspos itulah tujuan Pelatihan hari ini bahwa Bagaimana cara kita mengekspos bagaimana itu supaya bisa dilihat bagaimana kita membuat foto dia ideal dan menarik untuk dilihat itu kita akan ikuti selama beberapa hari ini,” jelasnya.
“Oleh karena itu yang kita hadirkan juga ini adalah narasumber yang memang ini konsultan digital juga di kota besar dan kota Bandung terus salah satunya juga ini influencer. Influencer itu Ya kita sudah tahu anak-anak milenial bahwa satu kali melempar informasi itu berjuta-juta orang lihat dan bisa mempengaruhi opini orang,” jelasnya.
Tidak hanya itu, dengan pelatihan ini, Rusdi mengajak peserta untuk memanfaatkan pelatihan ini.
“Insyaallah nanti pemerintah akan men-support kita Sepanjang Kita berupaya dan ada kemauan yang kuat untuk mengangkat perekonomian atau potensi di desa kita. Peluang-peluang inilah yang coba kita manfaatkan Sekali lagi kami mengajak teman-teman anak muda milenial Mari kita rame-rame mengangkat potensi Buton melalui tangan-tangan kita akan merasa terbantu,” jelasnya. (adv)